Lee Jae-myung resmi dilantik sebagai Presiden ke-21 Korea Selatan dalam upacara sederhana di Majelis Nasional Seoul, Rabu (4/6/2025). Pelantikan ini menandai awal masa jabatan lima tahun Lee, menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan pada Desember 2024. (REUTERS/Anthony Wallace)
Komisi Pemilihan Nasional Korea Selatan mengumumkan kemenangan Lee setelah ia meraih 49,42% suara dalam pemilu yang diadakan pada 3 Juni 2025. Pemilu ini diadakan lebih awal menyusul pemakzulan Yoon Suk Yeol atas upaya darurat militer yang gagal. (REUTERS/Anthony Wallace)
Dalam pidato pelantikannya, Lee menekankan pentingnya persatuan nasional dan berjanji untuk memulihkan stabilitas politik serta memperkuat demokrasi di Korea Selatan. Ia juga menyoroti komitmennya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara melalui dialog dan kerja sama. (REUTERS/Anthony Wallace)
Upacara pelantikan dihadiri oleh anggota parlemen, pejabat tinggi negara, dan perwakilan asing. Lee memulai hari pelantikannya dengan mengunjungi Taman Makam Nasional Seoul, sebuah tradisi bagi presiden baru Korea Selatan. (REUTERS/Anthony Wallace)
Lee, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi dan Wali Kota Seongnam, dikenal sebagai politisi yang vokal dan berkomitmen pada reformasi sosial. Kemenangannya mencerminkan keinginan rakyat Korea Selatan untuk perubahan setelah periode ketidakstabilan politik. (REUTERS/Anthony Wallace)
Sebagai presiden, Lee menghadapi tantangan besar, termasuk mengatasi polarisasi politik, memperbaiki ekonomi, dan menangani hubungan luar negeri yang kompleks, terutama dengan Amerika Serikat dan Korea Utara. (REUTERS/Lee Jin-man)
Dengan pelantikannya, Lee Jae-myung memulai babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan, membawa harapan untuk masa depan yang lebih stabil dan inklusif bagi seluruh rakyatnya. (REUTERS/Lee Jin-man)