Warga tetap beraktivitas di tengah gerimis yang turun di kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (26/5/2025). Hujan ringan hingga sedang masih mengguyur sejumlah wilayah Ibu Kota meski kalender menunjukkan awal musim kemarau.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa kondisi ini masih berpotensi terjadi hingga hari ini. Cuaca yang tidak menentu ini disebabkan oleh sejumlah gangguan atmosfer yang masih aktif.
Salah satu pemicu utama adalah aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena ini merupakan gangguan atmosfer yang bergerak dari barat ke timur dan memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah tropis.
Selain MJO, ada pula gelombang atmosfer ekuatorial seperti Kelvin dan Rossby. Gelombang-gelombang ini juga berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan.
Faktor lain yang memperparah kondisi adalah suhu permukaan laut yang masih hangat di sekitar wilayah perairan Indonesia. Suhu ini memperkuat suplai uap air yang mendukung terbentuknya hujan.
BMKG menegaskan bahwa meskipun secara klimatologis Indonesia sudah memasuki musim kemarau, kondisi atmosfer saat ini masih cukup labil. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan lokal dalam beberapa hari ke depan.