Jakarta -
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengingatkan tentang loyalitas dan tugas polisi di momen kenaikan pangkat dua personel Polda Riau. Irjen Herry mengingatkan anggotanya hadir di tengah masyarakat dan menjunjung etika serta semangat kerja.
"Saya ingin menjelaskan dan meninjau kembali mengenai makna loyalitas. Bagaimana kita dapat memperkuat, menjabarkan, dan mengembangkan pemaknaan terhadap institusi Kepolisian Daerah Riau, terhadap kehadiran saudara saudara di tengah masyarakat, serta terhadap pentingnya menjunjung tinggi etika, semangat kerja, dan moralitas," kata Irjen Herry kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).
Menurut Irjen Herry, loyalitas adalah sikap yang tidak memiliki batas. Loyalitas, katanya, harus benar-benar dibangun dengan sikap saling percaya antar sesama rekan, serta dari bawahan kepada atasan secara vertikal, termasuk kepada saya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Loyalitas adalah komitmen moral untuk bekerja sama dengan baik dalam mendukung visi dan misi dari seorang pimpinan maupun suatu institusi. Loyalitas memiliki nilai yang sangat fundamental dalam menggerakkan semua hal yang bersifat positif, semua hal yang dapat kita hadirkan untuk mengembangkan makna dari pekerjaan kita sebagai insan Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya di Kepolisian Daerah Riau," ucapnya.
Dia pun mengatakan dalam memimpin Polda Riau, ada konsep green policing. Dia mengatakan konsep itu bukan sekadar ide, tetapi sudah menjadi etos kerja serta telah membentuk identitas baru bagi Kepolisian Daerah Riau.
Dia menjelaskan green policing tidak hanya berbicara tentang penegakan hukum terhadap pelanggaran atau kejahatan lingkungan hidup. Namun lebih dari itu, konsep itu berbicara mengenai bagaimana kita menyiapkan bumi untuk anak cucu bangsa.
"Kita menyiapkan udara yang bersih dan sehat, bukan hanya untuk dirasakan selama masa kepemimpinan saya, atau dalam waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan, tetapi demi keberlangsungan kehidupan di masa mendatang. Hal ini berarti kita telah mulai ikut serta dalam mendukung kebijakan kebijakan global dalam konteks yang lebih luas. Kita telah mulai melakukan transformasi yang bersifat internasional dengan berlandaskan pada budaya lokal," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Herryman ini mengatakan saat ini Polda Riau memiliki identitas baru. Dia mengatakan saat ini sejumlah orang sudah menyadari bahwa Polda Riau telah mampu menjabarkan dan mengangkat nilai nilai keadilan, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada lingkungan hidup di sekitar kita.
"Sekali lagi, saya ucapkan banyak terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam kepada seluruh jajaran, kepada Bapak Inspektur Pengawas Daerah, kepada rekan rekan Pejabat Utama, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu sekalian. Namun, jangan berhenti sampai di sini. Kita harus terus menggerakkan seluruh masyarakat, seluruh orang di sekitar kita, dan keluarga kita, untuk membentuk kebiasaan baru," ucapnya.
Dia mengingatkan jajarannya agar terus melakukan transformasi dari gagasan menjadi kebiasaan baru. Tujuannya agar membentuk karakter Polda Riau dan karakter pribadi anggota yang mampu menghargai dan mencintai lingkungan hidup.
"Untuk itu, perlu saya sampaikan bahwa selama ini Bapak dan Ibu telah melakukan banyak hal. Saudara-saudara telah menginternalisasi nilai-nilai dari konsep ini ke dalam masyarakat. Terima kasih karena telah memberikan contoh nyata sehingga masyarakat dapat bergerak dan memahami bahwa polisi bukan hanya pelindung dan pengayom masyarakat, tetapi juga pelindung dan penjaga lingkungan hidup," katanya.
"Inilah tugas utama kita sebagai anggota Kepolisian Daerah Riau dalam konteks pelayanan. Jangan sampai orang menganggap kegiatan seperti menanam pohon sebagai sekadar simbolik. Jika nilai nilai itu benar benar kita tanamkan dalam diri kita, dalam rekan rekan kita, dan dalam keluarga kita, maka insya Allah, Bapak dan Ibu yang hadir di depan saya hari ini akan dikenang dengan pemaknaan dan identitas yang baru," sambungnya.
Dalam kesempatan ini Irjen Herry juga berterima kasih kepada anggota yang sudah bekerja keras dalam sejumlah acara, seperti Jambore Kartutela. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja sama dengan para pemangku kepentingan agar kita benar benar dapat hidup berdampingan dengan masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Saya juga berterima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang telah bekerja dengan tulus dan ikhlas. Saudara saudara telah melaksanakan berbagai kegiatan yang pada akhirnya memperkuat legitimasi publik, yaitu kepercayaan masyarakat Riau kepada institusi kita. Untuk itu, kita membutuhkan komitmen bersama," jelasnya.
Lindungi Tuah Jaga Marwah
Lebih lanjut, Irjen Herry juga bicara mengenai tagline 'Melindungi Tuah, Menjaga Marwah'. Dia menjelaskan makna tagline itu.
"Tagline kita adalah Melindungi Tuah, Menjaga Marwah. Marwah harus tetap kita jaga. Citra harus terus kita rawat. Identitas harus kita pelihara. Karena Melindungi Tuah, Menjaga Marwah adalah bukti bahwa takkan Melayu hilang di bumi. Sekali lagi saya tegaskan, Tuah pada alurnya, tuah hutan pada rimbanya, tuah laut pada ombaknya, dan tuah manusia terletak pada kebaikan budi dan akhlak yang luhur. Etika dan budi pekerti harus terus kita jaga bersama," ucapnya.
Irjen Herry juga kembali mengingatkan jajarannya tentang Hari Ulang Tahun ke-79 Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Hari Bhayangkara. Dia meminta seluruh anggota menjaga muruah Polri.
"Saya tidak ingin ada lagi pelanggaran, sekecil apapun, yang dilakukan oleh anggota. Ingat, ada pihak pihak yang memang tidak suka kepada kita dan dengan sengaja ingin menjatuhkan serta menurunkan citra kita. Jika kepercayaan publik telah hilang, maka kewenangan kewenangan kita akan ikut diragukan dan bahkan bisa diambil alih," katanya.
"Saat ini, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tengah menyelesaikan proses pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru. Jangan sampai tindakan atau kegiatan yang tidak perlu dan merugikan institusi berdampak pada proses tersebut," tegasnya.
Ingatkan Jangan Ada Anggota Bandel
Tak lupa, Irjen Herry juga meminta para anggota hati-hati dan tidak melakukan pelanggaran. Dia meminta anggota berperilaku baik.
"Saya perintahkan dengan tegas jangan ada pelanggaran. Saling mengingatkan. Kita hidup di era kamera pengawas yang ada di mana mana. Dalam survei yang dilakukan oleh Indikator satu minggu yang lalu, upaya pemberantasan premanisme mendapatkan respons yang sangat positif. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Kepolisian Daerah, kepada Satuan Samapta, Brigade Mobil, dan seluruh tim yang telah merumuskan ide dan gagasan tersebut menjadi aksi nyata," tuturnya.
Dia mengingatkan agar seluruh anggota Polda Riau responsif, adaptif, dan akuntabel. Terakhir, dia mengingatkan anggota tidak ada yang memakai narkoba.
"Yang terakhir, saya kembali menegaskan jangan ada yang mencoba coba menggunakan narkoba. Setiap apel saya sampaikan hal ini. Sayangi anak, sayangi keluarga, dan ingat kembali betapa sulitnya proses yang telah kita lalui untuk bisa menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia maupun pegawai negeri sipil. Negara hanya meminta kita untuk bekerja dengan baik," pungkasnya.
(zap/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini