Los Angeles Rusuh, Demonstran Protes Kebijakan Migrasi Bentrok dengan Aparat

5 hours ago 3

Los Angeles -

Tim Tempur Brigade Infanteri dari Garda Nasional "telah mengerahkan sekitar 300 tentara ke tiga lokasi terpisah di wilayah Los Angeles yang lebih luas", demikian bunyi posting Komando Utara AS di X.

"Mereka melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap properti dan personel federal," imbuhnya.

Foto-foto yang menyertai postingan tersebut menunjukkan dua tentara dengan perlengkapan tempur dan senjata otomatis di jalanan, serta sekitar 25 tentara berada di tempat yang tampak seperti area persiapan di garasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari Minggu (08/06) sore, pengunjuk rasa berkumpul di luar Pusat Penahanan Metropolitan AS, di mana para tentara membentuk perimeter di sekitar gedung tersebut.

Para demonstran itu berang atas tindakan para petugas imigrasi yang menangkap puluhan orang, yang diklaim sebagai migran ilegal atau anggota geng kriminal.

Personel kepolisian Los Angeles berusaha menjauhkan para demonstran dari tentara Garda Nasional yang dikerahkan oleh Trump ke ruas jalanan di kota terbesar kedua di AS tersebut.

Aksi protes dimulai di kota itu pada hari Jumat (06/06), setelah petugas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS melaksanakan surat perintah penggeledahan di seluruh kota, sesuai arahan Presiden AS Donald Trump yang berupaya mendeportasi imigran tidak berdokumen.

Pada hari Sabtu (07/06), Trump menandatangani memorandum pengerahan 2.000 temtara Garda Nasional untuk mengatasi yang disebut Gedung Putih sebagai "pelanggaran hukum yang dibiarkan berlarut-larut."

Gubernur California Gavin Newsom mengimbau para pengunjuk rasa untuk tetap bersikap damai dan tidak memberi pemerintah alasan untuk bertindak.

Ia mengutuk tindakan Trump, dengan membagikan pernyataan yang ditandatangani oleh gubernur dari Partai Demokrat lainnya di X.

"Setiap gubernur Demokrat kompak berpendapat: Upaya Donald Trump untuk memiliterisasi California adalah penyalahgunaan kekuasaan yang mengkhawatirkan," tulis Newsom.

Gubernur adalah Panglima Tertinggi Garda Nasional di negara bagiannya dan kini pemerintah federal "mengaktifkan sendiri Garda Nasional di perbatasan tanpa berkonsultasi atau bekerja sama dengan gubernur negara bagian, ini tidak efektif dan berbahaya," tandas pernyataan bersama tersebut.

"Lebih jauh, [pemerintah] mengancam untuk mengirim Marinir AS ke lingkungan Amerika Serikat merusak misi militer kami, mengikis kepercayaan publik, dan menunjukkan pemerintahan Trump tidak mempercayai penegakan hukum setempat."

Seorang pakar yang dikutip oleh The New York Times mengatakan inilah pertama kalinya dalam 60 tahun terakhir, seorang presiden mengerahkan Garda Nasional negara bagian tanpa persetujuan gubernur.

Pengerahan serupa terjadi terakhir kali pada tahun 1965, ketika Presiden AS saat itu, Lyndon B. Johnson menggunakan pasukan untuk melindungi demonstran yang sebagian besar berkulit hitam selama gerakan hak-hak sipil di Alabama.

Trump mengatakan LA 'diserang'

Dalam sebuah posting di Truth Social, Trump mengatakan Los Angeles telah "diserang dan diduduki oleh imigran gelap dan penjahat."

"Sekarang gerombolan pemberontak yang kejam menyerbu dan menyerang agen federal kita untuk mencoba menghentikan operasi deportasi kita - Namun kerusuhan yang melanggar hukum ini hanya memperkuat tekad kita," tulisnya.

Dia telah memerintahkan pejabatnya "untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membebaskan Los Angeles dari apa yang disebutnya invasi migran, dan mengakhiri kerusuhan migran ini," katanya.

"Ketertiban akan dipulihkan, para imigran gelap akan diusir, dan warga Los Angeles akan dibebaskan."

Wali Kota Los Angeles Karen Bass mengatakan kota itu akan "selalu mendukung" mereka yang menganggapnya sebagai rumah.

"Ketakutan yang dirasakan orang-orang di kota kita saat ini sangat nyata - hal itu dirasakan di komunitas kita dan di dalam keluarga kita dan hal itu membahayakan lingkungan kita. Ini adalah hal terakhir yang dibutuhkan kota kita, dan saya mendesak para pengunjuk rasa untuk tetap damai," tulis Karen Bass.

"Los Angeles akan selalu mendukung semua orang yang menyebut kota kita sebagai rumah."

Menteri Pertahanan AS mengancam pengerahan militer

Pemerintahan Trump telah mengancam akan mengerahkan pasukan bersenjata reguler di dalam negeri, yang akan menjadi pelanggaran norma yang lebih besar.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyatakan bahwa, jika perlu, Marinir AS yang ditempatkan di California juga dapat dikerahkan.

Dalam sebuah posting di X, Newsom mengutuk ancaman Hegseth untuk mengerahkan tentara AS terhadap warga negaranya sendiri, dengan menyebutnya sebagai "perilaku gila".

Hegseth menanggapi Newsom di X dengan menyatakan bahwa Garda Nasional "dan marinir jika perlu" mendukung ICE. "Ada banyak ruang untuk protes damai, tetapi TIDAK ADA toleransi untuk menyerang agen federal yang sedang melakukan tugas mereka," tulisnya.

California adalah negara bagian yang menjadi rumah bagi raksasa teknologi dengan hampir 40 juta penduduk ini merupakan yang paling terpadat di AS dan merupakan rumah bagi raksasa teknologi seperti Alphabet, perusahaan induk Google, Apple, Meta - yang memiliki Facebook dan Instagram - Nvidia, Intel, dan lainnya.

Negara bagian ini juga merupakan produsen utama produk pertanian di AS, dengan hasil pertanian sekitar 59,4 miliar dolar AS pada tahun 2023 - menjadikannya produsen terbesar kelima di dunia.

*Editor: Hendra Pasuhuk

(nvc/nvc)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial