Diplomasi Budaya Presiden Macron dan Prabowo

1 day ago 9

Jakarta -

Kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada tahun ini memiliki nilai historis dan strategis bagi kedua bangsa. Tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis, sebuah perjalanan panjang yang telah menghasilkan berbagai kerja sama yang bermanfaat di bidang ekonomi, pendidikan, kebudayaan, teknologi, pertahanan dan keamanan, hingga pertanian.

Mungkin banyak masyarakat yang tidak lagi mengingat bahwa Bendungan Jatiluhur di Purwakarta, bendungan terbesar di Indonesia, merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Prancis pada tahun 1957. Inilah salah satu tonggak awal hubungan teknis kedua negara.

Dalam kunjungannya kali ini, terlihat jelas kekaguman Presiden Macron terhadap kebesaran peradaban Indonesia. Tidak hanya sekadar berkunjung ke Candi Borobudur, beliau juga memahami bahwa warisan budaya Indonesia adalah adikarya arsitektur dunia sekaligus pusat kegiatan spiritual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Macron bahkan secara eksplisit menyatakan saat kunjungan ke Borobudur:

"Borobudur bukan hanya warisan sejarah dan budaya Indonesia, melainkan juga simbol keunggulan manusia Indonesia dan sumber inspirasi bagi dunia."

Borobudur yang kini dikunjungi ribuan wisatawan setiap tahun juga menjadi simbol penghormatan terhadap keberagaman agama, kepercayaan, dan ras. Pengalaman wisata ke Borobudur tidak sekadar menikmati keindahan visual, tetapi juga memupuk rasa toleransi, sejalan dengan filosofi bangsa Prancis yang menjunjung tinggi Liberté, Égalité, Fraternité (Kebebasan, Kesetaraan, Persaudaraan).

Demikian pula dengan Pancasila, yang menjadi dasar filosofi bangsa Indonesia, mengedepankan penghormatan terhadap semua agama, kepercayaan, kemanusiaan, dan keadilan.

Warisan Budaya

Dalam pengelolaan warisan budaya, Prancis bertumpu pada dua pilar utama: pengembangan pariwisata dan penguatan sektor budaya. Di dalamnya, berkembang pula industri budaya dan ekonomi kreatif yang menjadi tulang punggung kontribusi budaya terhadap perekonomian.

Prancis dikenal sebagai negara yang memiliki sejarah peradaban dan pelestarian warisan dunia yang sangat baik, sehingga mengembangkan industri budaya dan ekonomi kreatif yang kuat. Sejak lama, Prancis memiliki portofolio Ministre de la Culture (Menteri Kebudayaan), yang posisinya sangat strategis turut mendampingi Presiden Macron dalam kunjungan ke Indonesia.

Budaya di Prancis bukan sekadar pelestarian warisan masa lalu, tetapi menjadi fondasi pengembangan berbagai sektor, mulai dari ekonomi kreatif, teknologi, hingga gaya hidup dan tata nilai masyarakat.

Pengelolaan museum-museum di Prancis menjadi contoh bagaimana warisan budaya bisa dikelola sebagai kekuatan ekonomi kreatif. Di Paris saja, terdapat lebih dari 130 museum. Museum Louvre, yang terbesar di dunia, menerima sekitar 9 juta pengunjung per tahun (data 2023), sementara Musée d'Orsay, Centre Pompidou, dan Musée de l'Orangerie juga sangat populer.

Keberhasilan Prancis dalam mengelola warisan budaya tercermin pada pilar kedua sinergi antara industri museum, perfilman, fesyen, dan sektor kreatif lain. Peninggalan budaya berbasis alam, seperti Tour Eiffel, dikembangkan dengan pendekatan yang mengintegrasikan unsur sejarah, teknologi, dan estetika kota.

Selain itu, festival budaya sangat hidup di berbagai daerah Prancis, dari Festival Avignon untuk teater, hingga Festival Film Cannes, yang merupakan salah satu festival film paling bergengsi di dunia, dengan pendekatan artistik yang berbeda dibanding festival-festival Hollywood.

Daya tarik Paris sebagai destinasi ditopang oleh pengelolaan destinasi unggulan seperti Tour Eiffel, Katedral Notre-Dame, Arc de Triomphe, Montmartre, Champs-Élysées, serta kawasan-kawasan budaya di sepanjang Sungai Seine yang termasuk dalam situs Warisan Dunia UNESCO, menjadi magnet kunjungan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pusat perfilman dan pertunjukan seperti the Opéra National de Paris (Palais Garnier), La Cinémathèque Française — yang menjadi pusat arsip dan festival film, serta studio-studio film di Île-de-France, menjadikan Paris sebagai salah satu kota penting bagi industri film dunia.

Di dunia fesyen, Prancis tetap menjadi pusat mode dunia. Paris Fashion Week menjadi acuan industri fesyen global, sementara butik maison de haute couture seperti Chanel, Louis Vuitton, Hermès, dan Dior telah bertahan selama lebih dari seabad.

Wisata belanja di boutique mode sampai dengan Lafayette Department Store, Monoprix dan juga supermarket Carrefour dan sebagainya, menambah semangat untuk berkunjung ke Perancis.

Dalam sektor kuliner, masakan Prancis telah diakui UNESCO sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya takbenda dunia), dengan restoran-restoran berbintang Michelin yang tersebar di seluruh negeri.

Michelin adalah sistem penilaian restoran ternama yang diberikan oleh Guide Michelin, yang secara global menjadi acuan kualitas tertinggi dalam dunia kuliner, dan merupakan bagian penting dalam membangun reputasi kuliner Prancis di dunia. Kue Macaron, Croissant bahkan menjadi ikon global kuliner Prancis.

Pemerintah Prancis juga mendukung industri kreatif melalui berbagai sekolah khusus di bidang mode, kuliner, dan perhotelan, seperti Le Cordon Bleu, yang melahirkan banyak chef kelas dunia.

Pariwisata Perancis

Di bidang pariwisata, Prancis adalah negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan lebih dari 100 juta wisatawan mancanegara pada 2023 (data Kementerian Pariwisata Prancis) serta pendapatan dari pariwisata mencapai sekitar EUR 67 miliar (USD 72 miliar) pada 2023 (UNWTO, Tourism Statistics 2024) didorong oleh kombinasi kekayaan budaya, kuliner, alam, hingga infrastruktur pariwisata yang unggul.

Pariwisata Prancis berkembang pesat dan menjadi penyumbang devisa negara dengan kontribusi sekitar 7,5% terhadap PDB Prancis (data 2024, World Travel & Tourism Council).

Pariwisata di Prancis juga sangat kuat di sektor MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Paris merupakan salah satu pusat MICE dunia, dengan berbagai event berskala internasional yang digelar secara rutin. Di antaranya adalah Tour de France (TDF), balap sepeda paling bergengsi di dunia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1903, lebih dari satu abad lamanya, dan setiap tahun menjadi sorotan global. Selain itu ada pula Paris Marathon, yang setiap tahun menarik lebih dari 50.000 pelari dari seluruh dunia dan ratusan ribu penonton. Event-event semacam ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi bagian penting dari promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Prancis.

Kereta cepat TGV (Train à Grande Vitesse) menjadi salah satu contoh pengembangan infrastruktur transportasi yang mendukung kemudahan wisata lintas wilayah, memudahkan wisatawan menjangkau berbagai destinasi di Prancis dengan efisien dan nyaman.

Melihat keberhasilan Prancis dalam mengelola budaya dan pariwisata, kunjungan Presiden Macron ke Indonesia perlu dikapitalisasi secara optimal, baik di bidang kerja sama budaya, pengembangan ekonomi kreatif, maupun promosi pariwisata.

Kunjungan Presiden Macron ke Borobudur secara tidak langsung telah memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi budaya di pasar Eropa, khususnya Prancis. Momentum ini menjadi peluang strategis untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan Eropa ke Indonesia.

Untuk itu, diperlukan tindak lanjut dengan strategi pemasaran yang lebih terukur, sinergi antarpemangku kepentingan, serta program-program kerja sama konkret yang dapat dijalankan secara berkelanjutan.

Delegasi Presiden Macron juga telah menyampaikan kesiapan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mengembangkan dan berbagi pengalaman di bidang pelestarian budaya, pengelolaan situs warisan dunia, industri kreatif berbasis budaya, fesyen, kuliner, perfilman, hingga ekosistem industri MICE, bidang-bidang di mana Prancis memang telah diakui dunia.

Dengan langkah-langkah konkret ini, diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis diharapkan tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan berkembang menjadi kemitraan budaya dan Pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi kedua bangsa.

Sapta Nirwandar, Chairman of Indonesia Tourism Forum

(imk/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial