Jakarta -
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sulit terjadi. Bahkan, dia menyebut sampai hari kiamat pun pertemuan antara ketiganya tidak akan terwujud.
"Saya meyakini soal pertemuan ini, sepertinya sampai kiamat sekali pun sulit terwujud," kata Adi Prayitno saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).
Adi menjelaskan Megawati dengan SBY memiliki hubungan yang kurang baik, bahkan sejak SBY menjabat sebagai menteri di pemerintahan Gusdur-Megawati. Megawati, kata Adi, juga memiliki hubungan yang tidak baik dengan Jokowi usai di Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam konteks itulah kemudian saya haqqul yaqin bahwa mempertemukan ketiga tokoh ini secara bersamaan memang gelap segelap-gelapnya. Bahkan saya menduga kok rasa-rasanya sampai kiamat sekalipun ketiga tokoh ini, bisa duduk bersama bersilaturahmi rasanya sulit," jelasnya.
Adi mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah menginisiasi pertemuan antara ketiganya, termasuk saat HUT Gerinda di Sentul hingga saat peluncuran Danantara di Istana Negara beberapa waktu lalu. Namun, pertemuan ketiganya belum terwujud hingga kini.
"Kalau mau jujur sebenarnya SBY dan Pak Jokowi kan hubungannya landai-landai saja, datar-datar saja, tidak pernah ada momen yang kemudian bisa membuktikan bagaimana misalnya SBY ataupun Jokowi itu bisa bertemu atas inisiatif keduanya, tidak ada. Jika pun bertemu SBY dengan Pak Jokowi, itu ya karena mediasi ataupun karena faktor Prabowo Subianto," kata dia.
"Artinya apa, publik sekalipun tidak melihat ada konfrontasi dan permusuhan politik antara SBY dengan Pak Jokowi, tapi keduanya juga sangat tidak pernah melakukan pertemuan antara kedua pihak yang kemudian itu dianggap sebagai persahabatan dan pertemanan," imbuhnya.
Meski Megawati, SBY, dan Jokowi kerap mengatakan tidak ada masalah satu sama lain, namun Adi menyebut pintu komunikasi antara ketiganya sudah tertutup rapat. Karena itu, pertemuan antara mereka pun akan sulit terjadi.
"Bukan masalah ego menurut saya, tapi memang pintu untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi kayaknya sudah digembok gitu, bahkan dicor itu," jelasnya.
Namun Andi melihat hubungan panas antara Megawati, SBY dan Jokowi tidak diturunkan kepada anak-anaknya. Dia mengungkit saat momen anak-anak Presiden RI terdahulu berkumpul bersama di ulang tahun Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo.
"Ini kelihatan bahwa mereka tidak ada persoalan apapun satu dengan yang lain. artinya memang barrier pertikaian dan konflik politik hanya terjadi pada orang tua mereka," pungkasnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelumya mengapresiasi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. PSI menilai pertemuan positif demi menjaga kekompakan menghadapi masalah bangsa.
"Sangat positif. Pertemuan tokoh bangsa selalu baik dan bermanfaat. Kita butuh kebersamaan dan kekompakan dalam mengatasi masalah bangsa," kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dalam keterangan, Rabu (9/4).
Andy mendorong pertemuan Megawati dengan para pemimpin lain seperti Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, jika pertemuan antartokoh bangsa itu terjadi, suasana politik nasional akan semakin kondusif.
"Jika pertemuan dengan Pak SBY dan Pak Jokowi terjadi, pasti membuat suasana semakin baik dan kondusif. Masyarakat butuh teladan dari para pemimpin bangsa," ujar Andy.
(wnv/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini