Dikecam Serang Beirut Jelang Idul Adha, Israel Malah Balik Mengancam

21 hours ago 5
Jakarta -

Presiden Lebanon Joseph Aoun mengecam serangan Israel yang menargetkan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, di Hari Raya Idul Adha. Israel malah mengancam balik.

Dirangkum detikcom dari AFP dan Reuters, Jumat (6/6/2025), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Israel akan terus menyerang Lebanon hingga melucuti kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Pernyataan tersebut disampaikan Katz sehari setelah Israel meluncurkan serangan udara yang menghantam pinggiran selatan Beirut.

"Tidak akan ada ketenangan di Beirut, dan tidak ada ketertiban atau stabilitas di Lebanon, tanpa keamanan bagi Negara Israel. Kesepakatan harus dihormati dan jika Anda tidak melakukan apa yang diminta, kami akan terus bertindak, dan dengan kekuatan besar," kata Katz dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katz mengatakan bahwa ia menanggapi langsung kecaman Presiden Lebanon Joseph Aoun atas serangan pada Kamis malam di Beirut selatan.

Diketahui, menyusul peringatan di media sosial, militer Israel menyerang sebuah gedung di pinggiran selatan Beirut yang katanya digunakan Hizbullah untuk memproduksi pesawat nirawak.

Sebelumnya, Aoun menyebut serangan itu sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap gencatan senjata November, yang dilakukan "pada malam menjelang festival keagamaan yang sakral" -- hari raya Idul Adha bagi umat Islam.

Aoun mengatakan serangan itu adalah "bukti tak terbantahkan dari penolakan agresor... atas perdamaian yang adil di wilayah kami".

Sebelum berlakunya gencatan senjata, Israel dan Hizbullah terlibat dalam pertempuran selama lebih dari setahun yang berpuncak pada perang besar selama dua bulan.

Diketahui, di bawah gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis, Lebanon berkomitmen untuk melucuti senjata Hizbullah, yang dulunya terkenal lebih bersenjata daripada negara itu sendiri.

Israel Serang Beirut Jelang Idul Adha

People stand by the rubble of a collapsed building at the site of an overnight Israeli airstrike in the Hadath neighbourhood of Beiruts southern suburbs on June 6, 2025. Israel warned on June 6 that it will keep striking Lebanon until it disarms militant group Hezbollah, hours after it hit south Beirut in what Lebanese leaders called a major ceasefire violation. The attack on what the Israeli military said was Hezbollahs underground drone factories came on the eve of Eid al-Adha, one of the main religious festivals on the Muslim calendar. (Photo by IBRAHIM AMRO / AFP) Foto: Kondisi reruntuhan bangunan yang runtuh di lokasi serangan udara Israel semalam di lingkungan Hadath di pinggiran selatan Beirut pada 6 Juni 2025. (AFP/IBRAHIM AMRO).

Sebelumnya, militer Israel melancarkan serangan yang menargetkan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Kamis (6/6). Presiden Lebanon Joseph Aoun mengecam serangan Israel tersebut.

Tentara Israel sebelumnya memberi tahu penduduk di empat kawasan di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, yang dikenal sebagai Dahiyeh, untuk mengungsi sebelum serangan terhadap apa yang mereka sebut sebagai lokasi produksi drone bawah tanah milik Hizbullah yang didanai oleh Iran.

Ribuan orang mengungsi, menyebabkan kemacetan parah di daerah yang terdampak hebat dalam perang selama setahun yang berakhir dengan gencatan senjata pada bulan November antara Israel dan Hizbullah.

Serangan tersebut terjadi menjelang dimulainya hari raya Idul Adha. Kantor Koordinator PBB untuk Lebanon menyebut serangan tersebut menimbulkan ketakutan.

"Menimbulkan kepanikan dan ketakutan yang baru pada malam Idul Adha," kata Kantor Koordinator Khusus dilansir Reuters, Jumat (6/6).

(whn/fca)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial