Jakarta -
Sekelompok orang menggelar aksi solidaritas bela Palestina dengan long mach dari Kedubes AS hingga kawasan CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat. Mereka menyerukan kemerdekaan Palestina.
Pantauan detikcom di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (15/6) massa tiba di lokasi sekitar pukul 8.30 WIB. Massa sebelumnya long march dari Kedubes AS, melalui kawasan CFD Bundaran HI hingga berakhir di Kedubes Palestina.
Aksi tersebut bertajuk 'Solidarity March with Global March to Gaza' sebagai bentuk solidaritas untuk pembebasan Palestina dari penjajahan Israel. Massa aksi tergabung dari Koalisi Masyarakat Sipil (KontraS), Humanity Youth, dan beberapa kelompok lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka sempat mengitari Bundaran HI berbaur dengan warga yang datang ke car free day sambil menyuarakan kebebasan Palestina. Mereka tampak membawa atribut bendera Palestina berukuran besar.
"Frome the river to the sea!," teriak salah seorang massa aksi.
"Palestine will be free!" timpal massa aksi lainnya.
Sekelompok orang menggelar aksi solidaritas bela Palestina di kawasan CFD Bundaran HI. (Taufiq/detikcom) Foto: Sekelompok orang menggelar aksi solidaritas bela Palestina di kawasan CFD Bundaran HI. (Taufiq/detikcom)
Sepanjang melewati area car free day, massa aksi terus meneriakkan soal kebebasan Palestina. Mereka juga tampak membawa poster-poster berisi seruan pembebasan hingga tuntutan penghentian genosida.
"Indonesian citizen solidarity march with march to Gaza and freedom flotilla coalition," tulis spanduk tersebut.
"Palestine exist, resist, return!" tulis salah satu poster.
"Stop genocide in Gaza, Netanyahu just like the demon. Hell's the best place for you and your allies. Ceasefire," tulis poster lainnya.
Salah seorang massa aksi dari Koalisi Masyarakat Sipil (KontraS) Nadine Sherani mengatakan, aksi ini dipicu oleh upaya aktivis di Mesir yang tengah berjuang membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Sebab sampai saat ini upaya itu diblokade oleh otoritas Israel.
"Karena seperti kita tahu, ada pernyataan yang cukup menjengkelkan, karena pada 28 Mei 2025, pemerintah kita menyatakan Indonesia akan mengakui Israel apabila entitas tersebut akan mengakui kedaulatan Palestina padahal pernyataan tersebut justru membangkang dari perjuangan dan solidaritas yang sudah banyak sekali dibentuk oleh masyarakat sipil Indonesia," kata Nadine kepada wartawan dilokasi, Minggu (15/6/2025).
Nadine menyebut, massa sempat melakukan orasi di depan Kedubes AS menyoroti peran AS dalam mendanai dan mendukung tindakan Israel di Palestina. Mereka akan menuju Kedubes Mesir untuk mengecam sikap pemerintah Mesir yang memblokade upaya bantuan kemanusiaan.
"Yang ternyata ketika teman-teman kita berjuang Global March Gaza di Mesir malah diblokade oleh pemerintah Mesir. Jadi kita akan menunjukkan kemarahan dan kecewaan kita di depan Kedutaan Mesir nanti titik terakhirnya ada di Kedutaan Palestina," ujarnya.
Nadine berharap, aksi ini bisa direspons langsung oleh Kedutaan Besar Mesir. Nadine juga menyebut, aksi ini respons terhadap pernyataan pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu yang menyebut akan mengakui Israel jika mereka mengakui kedaulatan Palestina.
"Ini yang coba kita buktikan bahwa hal-hal seperti ini yang seharusnya menunjukkan solidaritas kemanusiaan kita bukan dalam bentuk pernyataan dengan kebebasan atau kedaulatan bersyarat atau pengakuan bersyarat ataupun kegiatan ekonomi," sambungnya.
"Solidaritas itu tidak bersyarat, apalagi dalam hal kemanusiaan. Yang dibutuhkan teman-teman di Gaza saat ini bukan janji politik, tapi aksi nyata seperti membuka jalur bantuan dan memutus hubungan ekonomi dengan negara penindas," tutup Nadine.
Aksi solidaritas tersebut membawa tiga tuntutan sebagai berikut:
1. Membuka adanya akses bantuan kemanusiaan yang bisa masuk ke Gaza
2. Mendesak pemerintahan Indonesia mencabut rencana pengakuannya terhadap kedaulatan Israel.
3. Hentikan segala bentuk kegiatan ekonomi Israel dengan Indonesia
Tonton juga "Melting With Betawi Culture CFD Akan Hadir di Tiga Titik Bulan Depan" di sini:
(wnv/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini