Unhas Belum Tahu soal Akan Dilibatkan Uji Publik Penulisan Sejarah

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 05 Jul 2025 22:05 WIB

Menbud Fadli Zon berencana uji publik penulisan sejarah Indonesia, melibatkan kampus seperti Unhas. Namun, rektorat  Unhas mengaku belum dapat kabar resmi. Menbud Fadli Zon berencana uji publik penulisan sejarah Indonesia, melibatkan kampus seperti Unhas. Namun, rektorat Unhas mengaku belum dapat kabar resmi. (Dok. www.unhas.ac.id)

Makassar, CNN Indonesia --

Menteri Kebudayaan Fadli Zon disebut akan melibatkan sejumlah kampus di Indonesia dalam uji publik penulisan ulang sejarah Indonesia, termasuk Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Juli ini.

Namun saat dikonfirmasi, pihak rektorat Unhas mengaku belum tahu atau belum dikabarkan soal bakal dilibatkan dalam penulisan sejarah oleh Kemenbud yang saat ini tengah menjadi polemik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minggu lalu delegasi dari DPR RI berkunjung ke Unhas untuk menerima masukan terkait penulisan sejarah Indonesia," kata Humas Unhas, Ishaq Rahman saat dikonfirmasi, Sabtu (5/7).

Meski demikian, Ishaq mengaku belum mengetahui Unhas akan dilibatkan dalam uji publik penulisan ulang sejarah Indonesia tersebut.

"Saya belum dapat informasi, kalau ada pembicaraan untuk melibatkan Unhas dalam proses penulisannya," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan komisi X DPR RI, Unhas memberikan dukungan terhadap inisiatif penulisan ulang sejarah Indonesia.

Menurut arkeolog Unhas, Prof Akin Duli, penulisan ulang sejarah ini sangat diperlukan. Sebab, penulisan sejarah Indonesia terakhir diperbarui pada 2008 lalu.

"Dalam 20 tahun terakhir, begitu banyak temuan dan hasil penelitian dari para ilmuwan yang sangat penting untuk dimasukkan dalam narasi sejarah nasional. Namun sejak pembaruan terakhir pada 2008, belum pernah ada upaya komprehensif untuk memperbarui isi sejarah Indonesia," kata Prof Akin.

Prof Akin menuturkan sejarah bukanlah sesuatu yang statis, melainkan harus terus dikembangkan dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan temuan-temuan terbaru.

"Masukan dari kalangan akademisi dan peneliti sangat diperlukan untuk menghadirkan sejarah yang tidak hanya faktual, tetapi juga merepresentasikan kekayaan pengetahuan dan budaya bangsa dari berbagai perspektif," ungkapnya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial