Jakarta -
Takbiran atau melafalkan takbir merupakan salah satu amalan sunah Idul Adha. Takbir berisi kalimat suci yang menyerukan kebesaran Allah SWT dan mengingatkan kita akan keagungan-Nya.
Lalu, berapa hari takbiran Idul Adha? Simak informasi di bawah ini.
Takbiran Idul Adha sampai kapan?
Mengutip situs NU Online, takbiran sangat dianjurkan dilakukan mulai malam hari menjelang Lebaran Idul Adha hingga hari Tasyrik selesai, tepatnya sejak 9 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah. Dengan demikian, takbiran Idul Adha 1446 H/2025 M dapat dilakukan mulai Kamis (5/6/2025) sampai Senin (9/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Takbir Idul Adha termasuk dalam kategori takbir muqayyad, takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi salat, dibaca setelah melaksanakan salat, baik fardu maupun sunah. Waktu pembacaannya setelah salat Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga Asar akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah).
Penegasan ini didasarkan pada pandangan Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib Al-Mujib.
Selain takbir muqayyad, ada juga takbir mursal, yaitu takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah salat, baik fardu maupun sunah. Waktu melakukan takbir mursal ini dimulai dari terbenamnya matahari malam 'id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat 'id, meliputi Idul Fitri maupun Idul Adha.
Bacaan Takbiran
1. Dibaca tiga kali
Imam An-Nawawi menjelaskan dalam Kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab bahwa bacaan takbir di hari raya Id dibaca sebanyak tiga kali. Berikut lafalnya:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya, "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
2. Takbir yang lazim dibaca masyarakat
Menurut Imam An-Nawawi, ada takbir yang sering dibaca atau dikumandangkan masyarakat. Berikut lafalnya:
.اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya, "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
3. Ditambah bacaan zikir
Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw menambahkan zikir di dalam lafal takbir yang dikumandangkan di bukit Shafa. Berikut lafal lengkapnya:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya, "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."
Lihat juga Video 'Cerita Diaspora Idul Adha di Austria: Kumpul Makan Opor Ramai-ramai':
(kny/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini