Polisi Luruskan Kabar Karyawan PT Tewas di Siak: Bukan karena Kericuhan

15 hours ago 6

Siak -

Polisi menepis kabar adanya korban tewas dalam insiden kericuhan di PT SSL, Kabupaten Siak, Riau. Polisi menyebut korban meninggal dunia karena penyakit jantung, bukan karena kerusuhan.

"Kami luruskan, masalah yang meninggal itu kan tidak ada saat hari kejadian," kata Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra saat dihubungi, Sabtu (14/6/2025).

Kericuhan yang berujung aksi perusakan dan pembakaran sejumlah fasilitas PT SSL itu terjadi pada Rabu (11/6). Eka mengatakan korban bernama Siregar sebelumnya sudah menderita sakit jantung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin Jumat sore ada namanya Pak Siregar sudah menderita sakit jantung, memang dia karyawan PT SSL. Kemarin meninggal karena sakit jantung dan memang jarak dari PT SSL ke kota ya lumayan 1 jaman," imbuhnya.

Eka mengatakan tak lama setelah kericuhan polisi datang dan melakukan pemadaman bersama Damkar serta menginventarisir kerusakan yang ditimbulkan akibat kericuhan tersebut.

"Pada saat itu kita datang langsung lakukan penyisiran, tidak ada korban jiwa," imbuhnya.

6 Orang Ditangkap

Konflik lahan di Desa Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, berujung aksi perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah fasilitas PT SSL. Polisi mengamankan 6 orang terkait aksi anarkis tersebut.

"Para pelaku yang sudah kita diamankan terkait kasus pembakaran dan perusakan di PT SSL ada 6 orang," kata Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

AKBP Eka menjelaskan keenamnya saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah inisial AS (41), MH (43), LS (50), HAP (54) dan Su (54).

Penetapan ini merupakan hasil dari pemeriksaan intensif terhadap 12 orang yang sebelumnya diamankan usai insiden tersebut. Dari 12 orang tersebut, enam orang lainnya telah dipulangkan.

Sementara enam orang ditetapkan sebagai tersangka atas keterlibatannya dalam tindakan anarkisme. Mereka berperan melakukan pembakaran klinik milik PT SSL, melempari mobil operasional, hingga memprovokasi massa untuk melakukan aksi pembakaran.

Keenamnya saat ini ditahan di Polda Riau. Polisi masih akan mendalami terkait kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat.

"Kami akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang terbukti melanggar hukum. Proses penyelidikan dan pengumpulan alat bukti terus berjalan," imbuhnya.

Kericuhan terjadi di PT SSL, Desa Tumang, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, pada Rabu (11/6) lalu. Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas Polres Siak, aksi anarkis ini diduga dipicu karena ketidakhadiran perwakilan perusahaan dalam mediasi lanjutan yang sedianya dijadwalkan pada pagi hari.

Massa dilaporkan melakukan perusakan hingga aksi pembakaran. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkisme tersebut.

Saat ini situasi dinyatakan kondusif. Namun, sejumlah aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di PT SSL untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

(mei/zap)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial