Infrastruktur Disebut Jadi Pilar Utama Pemerataan dan Pertumbuhan

12 hours ago 5

Jakarta -

Pembangunan infrastruktur fisik menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga dinilai mampu mendorong pemerataan dan pertumbuhan pembangunan secara nasional.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus mampu menjawab permasalahan masyarakat, terutama kelompok pendapatan menengah dan mayoritas warga.

"Kita berupaya mengurangi kemiskinan dari 70 persen menjadi sekarang di bawah 10 persen," kata Rachmat dalam keterangan tertulis, Minggu (15/6/2026). Hal itu diungkapkan dalam pidatonya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (12/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menggarisbawahi bahwa infrastruktur memiliki peran vital dalam menyediakan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pangan, pendidikan, dan kesehatan.

"Kita telah membangun sekolah-sekolah, mengembangkan negara kita, dan membuat bangsa kita menjadi percontohan, bukan hanya di Asia dan Asia Pasifik, tetapi juga di dunia," ujar Rachmat.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur fisik berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat karena mendorong peningkatan layanan publik dan produktivitas ekonomi. Dia pun menyebut kerja sama erat dengan Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bentuk sinergi yang krusial dalam mempercepat pembangunan nasional.

"Kadang saya berbicara, walaupun saya Menteri Bappenas, saya cukup senang bekerjasama dengan Menko AHY. Karena tanpa infrastruktur, kita tidak bisa membangun dan mengembangkan bangsa kita," tegasnya.

Lebih lanjut, Pambudy mengutip Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai bangsa besar hanya bisa tumbuh dan berkembang melalui pembangunan infrastruktur yang kuat.

"Bangsa seperti Indonesia hanya dapat dibangun dan berkembang jika kita membangun infrastruktur," tegas Rachmat.

Dia menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan Bappenas mencakup aspek fisik, sosial, ekonomi, dan digital. Namun, infrastruktur fisik tetap menjadi fondasi utama dalam transformasi pembangunan yang inklusif.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya infrastruktur berkelanjutan dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi Indonesia.

"Konferensi ini harus menjadi momentum untuk kita semua berkolaborasi dan mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Dengan aksi nyata dan kerja sama yang solid, kita bisa menghadapi tantangan besar ini dan memastikan masa depan Indonesia yang lebih baik," tutup AHY.

Sebagai informasi tambahan, ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara sahabat, anggota MPR, DPR, dan DPD RI, Kepala Daerah, pimpinan dunia usaha, akademisi, serta mitra pembangunan.

Lebih dari 7.000 peserta tercatat mengikuti kegiatan ini, berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

Konferensi ini juga dihadiri oleh investor dan lembaga pembiayaan internasional terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapore), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial