Fakta-fakta Banjir Jabodetabek: Ratusan RT Terendam, 3 Meninggal

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek sejak akhir pekan lalu menyebabkan ratusan RT terendam, ribuan warga mengungsi, hingga menimbulkan korban jiwa.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta jajarannya siaga mengatasi potensi banjir beberapa hari ke depan.

Pramono mengatakan berdasar perkiraan dari BMKG, ada kemungkinan Jakarta diguyur hujan dan terjadi rob.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari ramalan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, ada kemungkinan satu-dua hari ini ada rob, permukaan air naik dan sekaligus ada hujan, dan itu saya sudah meminta kepada Ibu Ika (Kepala Dinas SDA) dan teman-teman, kita standby untuk mengatasi itu," kata Pramono di Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7).

Berikut rangkuman fakta-fakta terbaru seputar banjir yang terjadi hingga Senin (7/7):

1. Ratusan RT di Jakarta terendam

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Senin (7/7) pagi, total 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta masih tergenang banjir. Wilayah terdampak mencakup Jakarta Pusat, Selatan, Timur, dan Barat.

Di Jakarta Pusat, banjir melanda 17 RT di Kelurahan Karet Tengsin dengan ketinggian air 30-40 cm akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

Jakarta Barat mencatat 15 RT tergenang, tersebar di Kelurahan Kedaung Kali Angke (4 RT, 40 cm), Rawa Buaya (5 RT, 70 cm), Kedoya Selatan (4 RT, 30-60 cm), Kembangan Selatan (1 RT, 60 cm), dan Kembangan Utara (1 RT, 30 cm). Penyebabnya serupa, yakni hujan deras dan luapan Kali Angke serta Kali Pesanggrahan.

Di Jakarta Selatan, banjir merendam 30 RT, termasuk di Pela Mampang (13 RT, 30-150 cm), Rawajati (7 RT, 80-100 cm), Pejaten Timur (4 RT, 50 cm), Kebon Baru (2 RT, 35-70 cm), dan beberapa RT di Pengadegan, Jatipadang, serta Tanjung Barat. Mayoritas akibat luapan Kali Ciliwung dan Krukut.

Sementara Jakarta Timur mencatat wilayah terdampak terbesar, yakni 47 RT. Di antaranya berada di Bidara Cina (14 RT, 180-210 cm), Kampung Melayu (4 RT, 155 cm), Cawang (7 RT, 100 cm), Cipinang Melayu (15 RT, 150 cm), dan beberapa RT lainnya. Penyebab utama adalah luapan Kali Ciliwung dan Kali Sunter.

Tiga ruas jalan juga tergenang:

• Jalan Adi Karya, Kedoya Selatan, Jakarta Barat (15 cm)

• Gang H Musanif, Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat (45 cm)

• Jalan Cipinang Indah (SMK Penabur), Pondok Bambu, Jakarta Timur (15 cm)

Sebelumnya, banjir juga membuat ruas Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur tak bisa dilalui karena genangan setinggi 50 cm. Di Jalan Daan Mogot, tepatnya depan Victoria Residence dan Samsat, kendaraan hanya dapat melintas satu lajur akibat banjir setinggi 30-40 cm.

2. Longsor dan banjir di Bogor, 3 meninggal

Hujan deras sejak Sabtu (5/7) memicu longsor dan banjir di Kabupaten Bogor. Sebanyak 18 kecamatan dan 33 desa terdampak bencana, menurut laporan BPBD Jawa Barat.

"Data sementara dari BPBD, total 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik, sementara banjir dilaporkan di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan," kata Bupati Bogor Rudy Susmanto, Minggu (6/7).

BPBD mencatat tiga korban meninggal dunia yang berasal dari Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua. Sejumlah infrastruktur dan rumah warga juga rusak.

Beberapa warga di Kecamatan Babakan Madang sempat terjebak di jalur pendakian namun telah berhasil dievakuasi dengan selamat.

3. Hujan deras dan luapan kali penyebab utama

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menjelaskan banjir terjadi akibat hujan deras sejak Sabtu (5/7) yang menyebabkan beberapa pintu air, termasuk Bendung Katulampa dan Pos Depok, berstatus Siaga III atau Waspada.

Luapan Kali Ciliwung juga menjadi salah satu penyebab banjir menggenang.

"Untuk penyebab, curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung," kata Yohan saat dikonfirmasi Minggu (6/7).

4. Tangerang dan Tangsel dikepung banjir

Sejumlah wilayah di Tangerang Selatan dilaporkan terendam akibat hujan deras dan saluran drainase yang meluap pada Minggu (6/7). BPBD mencatat sebagian wilayah sudah surut, sementara lainnya masih terendam.

Di Kabupaten Tangerang, banjir akibat luapan Sungai Cisadane berdampak pada 2.275 warga di Kampung Cirumpak, Desa Tanjung Burung. Ketinggian air mencapai 40-60 cm.

"Banjir diakibatkan oleh luapan aliran Sungai Cisadane, karena curah hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (5/7) hingga Minggu dini hari tadi," ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang, Agun Guntara ketika dikonfirmasi, Tangerang, Minggu (6/7)

Sebanyak 702 KK di lima RT terdampak. Di antaranya:

• RT 12 RW 06: 200 KK (657 jiwa)

• RT 13 RW 07: 125 KK (375 jiwa)

• RT 14 RW 07: 137 KK (421 jiwa)

• RT 15 RW 08: 120 KK (450 jiwa)

• RT 16 RW 08: 120 KK (372 jiwa)

"Banjir yang menggenangi tiga RW tersebut terjadi sejak pukul 05.00 WIB, dengan ketinggian air hingga mencapai 60 sentimeter," ujarnya.

Berita lainnya di halaman berikutnya...


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial