Bolehkah Minum Sebelum Salat Idul Adha? Simak Penjelasannya

1 day ago 9

Jakarta -

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam serentak melaksanakan salat Idul Adha. Dalam pelaksanaan salat Idul Adha, ada beberapa hal yang perlu diketahui, salah satunya terkait aturan makan dan minum sebelum salat Id.

Lantas, bolehkah minum sebelum salat Idul Adha? Berikut informasi selengkapnya.

Apakah Boleh Minum Sebelum Salat Idul Adha

Dilansir situs Kemenag, disunahkan untuk tidak makan dan minum sebelum salat Idul Adha. Berbeda dengan Idul Fitri yang disunahkan untuk makan dan minum sekadarnya sebelum salat hari raya, pada Idul Adha, disunahkan untuk imsak (menahan diri) dari kegiatan makan dan minum sebelum salat Id.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut ulama Syafiiyah, seseorang dianjurkan tidak makan atau imsak sebelum melaksanakan salat Idul Adha, baik ia mau berkurban atau tidak. Anjuran tidak makan ini tidak berkaitan dengan kurban, melainkan berkaitan dengan pelaksanaan salat Idul Adha.

Nabi Muhammad SAW tidak keluar menuju lapangan di hari Idul Fitri hingga beliau makan dulu dan beliau tidak makan di hari Idul Adha hingga beliau selesai melaksanakan salat. Oleh karena itu, ulama Syafiiyah mengaitkan anjuran tidak makan di hari Idul Adha dengan pelaksanaan salat Idul Adha, bukan dengan kurban.

Sementara itu, menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah, anjuran tidak makan atau imsak di hari Idul Adha berkaitan dengan kurban, bukan pelaksanaan salat Idul Adha. Jika seseorang tidak akan berkurban, maka ia tidak terkena anjuran ini meskipun ia hendak melaksanakan salat Idul Adha. Sebaliknya, jika seseorang hendak ia berkurban, maka dianjurkan untuk tidak makan terlebih dulu sebelum melaksanakan salat Idul Adha.

Larangan Puasa saat Hari Tasyrik Idul Adha

Menurut situs Kemenag, Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha (nahar), yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging kurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Situs MUI menjelaskan bahwa pada Hari Tasyrik Idul Adha, setiap muslim diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah apapun, kecuali berpuasa. Alasannya karena waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam haditsnya, Rasulullah SAW pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

"Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: "Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada Hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan haji." (HR. Bukhari, no. 1859)

Pada kesempatan lain, Hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

"Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum." (HR. An-Nasa'i, no. 2954).

Pada Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti berzikir, berdoa, serta menyembelih hewan kurban. Perintah untuk berkurban termaktub dalam surat Al-Kautsar ayat 2 berikut:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

"Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurban lah!"

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial